Yeyep, Izul, and Zimam are changing……
Sebuah Aliran Rasa,
Selasa malam Rabu, pukul sepuluh tepat, waktu Indonesia barat.
Diiringi denting melodi gitar, saya menulis.
Ketika Fasil mengirim tugas untuk membuat aliran rasa, saya langsung mencari, aliran rasa seperti apa yang harus saya persembahkan sebagai tugas akhir di kelas matrikulasi IIP Batch 6 ini. Dan ketika saya menemukan beberapa contoh, air mata saya tak terbendung jatuh.
Ini benar-benar akhir. Tugas terakhir di kelas Matrikulasi. Ini kllimaks.
Seketika jemari saya tak mampu mengutarakan isi hati saya.
Telah banyak perubahan dari diri saya sejak menjalani perkuliahan di IIP ini. Saya yang sulit mengontrol emosi, saya yang sulit mengutarakan isi hati, saya yang sulit konsisten. Kelas Matrikulasi IIP telah menggiring saya melewati semua itu.
Di sini saya belajar mengatur emosi, belajar mengutarakan isi hati dengan baik, belajar konsisten.
Saya yang sama sekali tak pernah berpikir tentang visi misi hidup, kini tahu apa yang harus dilakukan esok hari. Pagi hari saya sekarang tak lagi tanpa makna. Bahkan saya punya target menyelesaikan membaca novel.
~~~
Ini adalah NHW#1 Adab Menuntut Ilmu.
Di sini saya diajarkan adab menuntut ilmu, dan juga diajak memilih Jurusan Ilmu Kehidupan yang akan saya dalami. Saya memilih jurusan manajemen waktu dan kebahagiaan. Kemudian saya merevisi jurusan saya menjadi jurusan berbagi ilmu dan kebahagiaan.
Pada NHW#2 Indikator Perempuan Profesional, saya diajak bertanya kepada orang-orang di dekat saya, yaitu suami, anak, dan diri sendiri. Yeyep seperti apa yang masuk kategori sebagai “istri yang baik”, “ibu yang baik”, dan “perempuan yang baik”.
Ini kali pertama saya menanyakan hal ini pada keluarga saya. Dan kali ini, walaupun mereka menganggap saya adalah yang terbaik, melalui NHW ini saya tau apa harapan lebih mereka terhadap saya, sebagai istri, ibu, maupun individu.
NHW#3 tentang Membangun Peradaban dari Dalam Rumah.
Di sini saya diajak untuk menulis sebuah surat cinta untuk suami. Jatuh cinta lagi pada suami. Kemudian merekam reaksinya sebagai pendorong semangat kala sedang gundah. Ternyata suami saya suka diberi surat cinta.
Saya juga diajak menemukan visi misi kehidupan dengan cara menggai kelebihan orang-orang yang saya cintai. Saya diajak mencari tahu, untuk apa saya dihadirkan di dunia ini.
NHW#4, Mendidik dengan Kekuatan Fitrah
Saya diajak kembali ke 3 NHW sebelumnya, kemudian mengambil kesimpulan, jurusan pendidikan apa yang musti saya ambil serta menulis milestone misi hidup saya.
Sejak NHW#5, Belajar Cara Belajar, saya mengerjakan tugas NHW pada excel word kemudian diubah menjadi versi pdf.
Saya menulis target, reward and punishment, untuk diri saya sendiri, juga melihat kemampuan dan bakat anak pertama saya.
Di NHW#6 saya diajak untuk Belajar Menjadi Manajer Handal Keluarga.
Tak cuma jadi istri, tapi manajer. Tak cuma jadi ibu, tapi manajer. Tak cuma jadi seorang perempuan, tapi manajer.
Saya diajak untuk memilih dan memilah mana yang penting dan tidak penting. Dan konsisten menjalankannya.
Di NHW#7 saya diajak membuat kuadran aktivitas dan fokus pada kuadran satu. Juga diajak untuk mengikuti tes pengenalan diri yang dilakukan secara daring dan gratis.
Dan kuadran aktivitas ini saya bawa ke NHW#8, Misi Hidup dan Produktivitas.
Di sini saya memilih fokus pada kegiatan Menulis.
Kemudian diajak menentukan Be, Do, Have, untuk menjadi seorang penulis profesional.
Dan akhirnya, NHW#9 Bunda Sebagai Agen Perubahan, yang merupakan NHW terakhir pun digulirkan.
Ada banyak yang terjadi pada diri saya selama menjalani perkuliahan di Kelas Matrikulasi IIP Batch 6 ini. Perubahan-perubahan positif yang membimbing saya menjadi Perempuan, Istri, dan Ibu yang jauh lebih baik.
Saya bahagia bisa menjadi bagian dari keluarga besar Institut Ibu Profesional. Mengalahkan ribuan orang saat mendaftar di kelas Matrikulasi bukan hal yang mudah. Takdir Allah membuat saya ada di sini, tapi saya yakin, keingingan dari hati terdalam saya juga yang membuat saya memilih takdir ini.
Terima kasih teman-teman di Kelas Jakarta 4, Fasil, Pengurus Pusat IIP, dan Bunda Septi Peni yang telah menyusun kurikulum Matrikulasi dengan baik, sehingga saya bisa menjalaninya dengan bahagia.
Saya akan belajar untuk menjadi lebih baik lagi.
Jakarta, 16 Oktober 2018
Yeptirani Hasanah Syari
Jakarta 4 Batch 6 Matrikulasi Institut Ibu Profesional